Pages

Thursday, October 30, 2014

Cara Mendidik Mental Anak-Anak

Revolusi Mental Harus Dilakukan Sejak Dini

Yayasan ATMA
Anak-anak dapat bertumbuh kembang menjadi lebih positif dengan perhatian dari orang tua
Foto oleh: Terima kasih kepada Tri Susanto (Indonesia Mengajar)

Anak Merupakan Titipan Yang Maha Kuasa

Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada para orang tua, dan merupakan kewajiban bagi orang tua dan hak bagi sang anak sendiri untuk mendapatkan kebahagian. Dalam pertumbuhannya menjadi seorang dewasa, anak memiliki berbagai macam pengaruh dari luar, akan tetapi pengaruh yang paling besar tentu saja dari orang tuanya sendiri, yang merupakan keluarga inti dari sang anak. Selain kebutuhan jasmani yang berupa makanan bergisi dan nutrisi, anak juga membutuhkan bimbingan rohani, agar kelak dapat menjadi seorang dewasa yang baik. Dikatakan baik adalah mampu bersosialisasi dalam masyarakat dan diterima oleh masyarakat.

Untuk dapat diterima di masyarakat, maka seseorang haruslah memiliki karakter yang tidak menyimpang. Atau sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Anak kecil yang dalam masa pertumbuhan, sangat membutuhkan bimbingan dan pendidikan dari semua lingkungan yang berinteraksi dengan anak tersebut. Tentu saja lingkungan tersebut tidak semuanya positif, dan orang tua sendiri sangatlah tidak mungkin mengawasi dan mengatur lingkungan yang berinteraksi dengan anaknya setiap saat. Anak yang sedang mencari jati diri, memiliki kecenderungan lepas kontrol dari orang tuanya. 

Tentunya orang tua tidak mengharapkan hal tersebut terjadi pada anaknya. Maka pembentukan mental yang berbudi pekerti yang luhur, perlu ditanamkan sejak dini. Bagaimanapun juga peran orang tua adalah krusial pada saat pembentukan mental anak. 

Berikut merupakan beberapa saran yang dapat orang tua lakukan dalam mendidik mental anak:

1. Tanamkan pendidikan agama serta kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Agama merupakan dasar dari pribadi yang baik pada setiap manusia. Dengan beragama secara tidak langsung telah mengajarkan berprilaku yang baik pada anak. Contohnya dapat mengajak anak untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, selain itu juga dapat membuat kegiatan keagamaan yang bersifat internal dalam keluarga, seperti doa bersama. Anak biasanya mencontoh langsung sikap dan sifat dari orang tua, maka dari itu dengan mengajak anak melakukan kebiasaan yang baik, maka telah menanamkan kepribadian yang baik juga. Kebiasaan tersebut dapat berupa, merapikan tempat tidur, membersihkan rumah, gotong royong, tidak boros, dan sebagainya.

2. Dampingi anak setiap saat

Mendampingi anak pada saat belajar ataupun bermain, karena anak yang sedang bertumbuh dan berkembang sangat ingin tau akan hal-hal yang baru. Pendampingan orang tua pada masa-masa ini adalah hal yang penting. Terkadang anak mendapat pengetahuan baru dan ingin lebih tau tentang hal baru itu, peran orang tua dapat membantu anak dalam memberi penjelasan dan juga filter apabila pengetahuan yang ada tersebut adalah hal yang negatif. Pada saat menonton TV sebisa mungkin anak harus didampingi orang tua, karena banyak tontonan yang ada dalam televisi belum layak ditonton oleh anak.

3. Menumbuhkembangkan hobi anak yang positif

Anak-anak dari kecil tentunya sudah memiliki hobi dan kegemaran, seperti menari, melukis, menyanyi, bermain komputer, bermain sepakbola dan lainnya. Apabila hobi tersebut menunjukkan sisi positif, sebagai orang tua harusnya lebih mendukung hobi anak tersebut. Dengan diberikannya perhatian akan wadah kegemarannya, anak akan lebih merasa senang dan lebih terkonsentrasi terhadap kegemarannya, sehingga kedepannya anak akan berkembang lebih ke positif.

4. Memberikan reward/hadiah kepada anak

Ketika anak berhasil melakukan suatu keberhasilan, seperti naik kelas, menjadi juara suatu perlombaan, ataupun hanya sekedar mendapatkan nilai bagus pada ulangannya, sebisa mungkin hargai keberhasilan anak walaupun hal tersebut merupakan hal kecil bagi orang tua. Dengan memberikan penghargaan/hadiah kepada keberhasilan anak, dapat membuat anak lebih berkembang ke arah positif. Penghargaan atau hadiah yang diberikan kepada anak tidak harus berupa barang, tetapi dapat juga berupa pujian yang langsung disampaikan ke anak.

5. Jangan pernah memberikan hukuman yang berat kepada anak

Memberikan hukuman, ketika anak melakukan kesalahan adalah hal yang wajar, tetapi apabila hukuman tersebut terlalu keras akan berpengaruh kepada kepribadian anak. Karena anak-anak yang dalam masa pertumbuhan masih memiliki kejiwaan yang rentan, dan didikan yang keras akan manumbuhkan jiwa pemberontak dalam diri anak. Cara yang lebih baik adalah dengan memberikan nasihat dan kalau ingin menghukum, berikan hukuman yang dapat membuat anak menjadi lebih positif. Seperti membersihkan kamar mandi, membersihkan rumah dan lainnya.

6. Memberikan perhatian kepada anak

Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan terkadang sering mengalami perubahan emosi setiap hari. Setiap perubahan yang ada dapat berpengaruh ke dalam kejiwaan anak. Sebaiknya orang tua memberikan perhatian kepada anak terhadap setiap perubahan tersebut. Ajaklah anak mengobrol, hanya untuk sekedar mendengar keluhan ataupun cerita dari anak. 

7. Kebersamaan dengan keluarga

Agar anak juga dapat bertumbuh dengan positif, seringlah melakukan kegiatan bersama dengan keluarga. Seperti liburan bersama, jalan-jalan/refreshing bersama atau bahkan makan bersama keluarga. Dengan adanya kebersamaan dengan keluarga, anak akan menjadi dekat dengan orang tua, dan kasih sayang orang tua akan dirasakan secara langsung oleh anak.

0 comments:

Post a Comment