Rabu, 7 Agustus 2014 yang lalu Dunung Sukocowati, SH dan Adi C. Kritiyanto, SH menjadi pembicara dalam kegiatan penyuluhan bagi anak-anak di SD Cokroaminoto, Surakarta dengan kegiatan penyuluhan pendidikan anti korupsi bagi anak-anak.
Dunung Sukocowati, SH melakukan penyuluhan untuk anak-anak |
Pentingnya pendidikan anti korupsi sejak dini
Pendidikan kepribadian untuk anak sejak dini merupakan pondasi untuk membentuk kepribadian yang baik dan santun dikemudian harinya, maka perlu dilakukan secara global dengan mengembangkan anak secara menyeluruh dalam segala aspek seni ataupun sosial. Dilihat dari jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, maka anak usia dini adalah anak-anak yang berada pada usia SD kelas rendah (1,2 dan 3), Taman Kanak-Kanak, Kelompok Bermain dan anak masa usia sebelumnya (masa bayi).
Anak pada usia dini, dapat dikatakan sedang mengalami periode masa keemasan, karena pada usia-usia tersebut anak sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Karena sangat sensitif, maka pada usia-usia ini anak menjadi rawan terhadap salah pengajaran yang diterima oleh anak tersebut. Baik pengajaran yang diberikan oleh orang tua ataupun oleh orang lain yang ingin menggunakan si anak untuk kepentingannya sendiri. Dan tentu saja hal tersebut akan berdampak buruk bagi masa depan anak itu sendiri. Maka perlu diberikan pendidikan yang akan membentuk kepribadian anak semenjak usia dini.
Beberapa
ahli pendidikan berpendapat bahwa masa anak usia dini merupakan masa
perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak
memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan
karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias dan hampir
selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, sesuai lingkungan
yang didapatnya. Seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar.
Adi C. Kristiyanto, SH saat membuka acara penyuluhan pendidikan anti korupsi untuk anak |
Dalam segi aspek sosial pengaruh lingkungan sangat
mendukung pembangunan karakter anak tersebut. Kesalahan yang sering muncul di
Indonesia saat ini adalah tindakan-tindakan curang para pejabat pemerintahan
yang dirangkum pada korupsi, kolusi dan nepotisme. Korupsi
merupakan suatu perbuatan curang memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
kelompoknya yang dilakukan dengan mengambil sesuatu yang bukan haknya. Kolusi
sebuah kesepekatan dan kerjasama oleh penyelenggara negara dan pihak lain
untuk mendapatkan sesuatu yg merugikan orang lain, masyarakat, dan negara.
Sedangkan nepotisme adalah setiap perbuatan suatu penyelenggara atau
keorganisasian dengan melawan hukum untuk keuntungan keluarganya atau kroninya
diatas kepentingan masyarakat bangsa dan negara.
Disinilah
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sangat berpengaruh
untuk anak-anak dikarenakan minimnya pengetahuan dampak negatif dari KKN
itu dari orang tua ataupun enggannya orang tua mengajarkan dampak buruk dari
ketiga tindakan curang tersebut. Anak usia dini yang masih belajar membangun
karakternya akan sangat rentan pada situasi lingkungan yang buruk. Pengajaran
orang tua yang secara tidak sengaja tanpa sadar melakukan tindakan KKN
dalam hal kecil seperti, berbohong, mencuri akan berpengaruh perilaku anak
tersebut di masa depannya.
Kegiatan penyuluhan pendidikan anti korupsi bagi anak usia dini |
Materi yang diberikan:
1. Pendidikan anti korupsi dan pendidikan kejujuran
0 comments:
Post a Comment